Bermain dan Belajar di PAUD

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain, dan Taman kanak-kanak adalah suatu upaya pembinaan, ditunjukkan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Konsep belajar PAUD (Pendidikan Anak Usia dini) adalah bermain, karena bermain memiliki dampak yang berharga pada perkembangan anak, walaupun bermain bukan aktivitas berorientasi tujuan. Bermain juga di anggap relevan dengan dunia anak serta bermain merupakan setting yang bermakna bagi anak untuk belajar.

Sebagian besar yang menjadi kendala dalam mendidik anak usia dini ialah pusat perhatian anak yang masih pendek, mudah ngambek, susah di atur, banyak gerak, egois, semena-mena, dan belum bisa mempertimbangkan apa yang akan ia lakukan, serta rasa ketergantungan pada orang lain. PAUD menitik beratkan pada peletakkan dasar kearah tumbuh kembang fisik (koordinasi motorik halus dan motorik kasar), kecerdasan (daya fikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial (sikap perilaku dan agama), bahasa dan komunikasi (sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap berkembangan yang dilalui oleh anak usia dini)

Menurut Warisatul Istqomah(19) pengajar PAUD, menututnya bahwa, Pendidikan Anak Usia Dini (0-6 tahun) sangat di perlukan, sebab usia ini adalah masa keemasan (golden Age), dimana di masa ini seluruh informasi dapat di serap dengan mudah dan cepat oleh anak melalui seluruh panca indra. Maka dari itu di usia ini memegang peranan penting bagi perkembangan anak selanjutnya, sebab merupakan fondasi dasar bagi kepribadian anak, serta sangat baik untuk mengembangkan berbagai potensi (Fisik,intelektual,emosional,sosoial,moral,agama) anak sejak dini sebagai persiapan untuk kehidupan yang akan datang dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan dimasa yang akan datang secara benar dan tepat. Anak yang mendapat layanan baik semenjak usia 0-6 tahun memiliki harapan lebih besar untuk meraih keberhasilan di masa mendatang, begitupun sebaliknya.

Pemantauan guru terhadap anak didik seharusnya dilakukan saat kegiatan pembelajaran maupun bermain bebas, agar guru tahu tumbuh kembang anak dan menghindari kejadian-kejadian yang dapat membahayakan anak didik. Salah satu bentuk pemantauan terhadap anak didik yaitu dengan Asesmen yaitu memantau perkembangan belajar anak. Pemantauan pada anak didik dilakukan secara terus menerus ,dalam berbagai konteks dan berdasarkan apa yang dapat dikerjakan dan dihasilkan anak, guru dapat memberi bantuan belajar yang tepat sehingga anak dapat belajar secara optimal. Oleh karena itu asesmen yang otentik dilakukan secara terus menerus bersamaan dengan kegiatan pembelajaran. Hasil karya anak, hasil pengamatan guru, dan informasi dari orang tua diperlukan untuk mengetahui perkembangan belajar anak.

Lingkungan belajar bagi anak usia dini ialah indoor (meliputi sentra kesenian, sentra perpustakaan, sentra bermain drama, sentra musik, sentra bermain balok, sentra matematika, sentra sains, sentra agama) dan outdoor (sentra memanjat, sentra bermain pasir dan air, sentra melempar dan menangkap, sentra olahraga). Anak-anak biasanya lebih menyukai lingkungan belajar outdoor, sebab di lingkungan ini anak lebih bebas dalam bergerak. Kegiatan yang sering disukai dan diminati anak ialah drama, sebab kegiatan ini anak dapat bersikap seperti sosok yang mereka idolakan, berimajinasi tinggi, dan berkaitan dengan kehidupan mereka sehari-hari, baik di lingkungan rumah maupun lingkungan di sekitarnya. Berikutnya sentra pasir dan air, sebab di area ini anak dapat menciptakan ide-ide yang mereka punya. (zal)

Share on Google Plus

About Warga DEMAK

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar